AyoGOL - Kementerian Pemuda dan Olahraga serius dalam tindakan tegas terhadap Asosiasi Sepakbola Indonesia, PSSI, yang sekarang telah resmi dihentikan sementara (dibekukan) karena telah "mengabaikan dan melanggar kebijakan pemerintah".
Konflik telah meningkat selama berminggu-minggu. Sanksi administratif akhirnya muncul setelah PSSI mengabaikan tiga surat peringatan yang dikirim oleh Kementerian selama seminggu terakhir.
Melalui surat, Kementerian telah meminta PSSI untuk mendesak klub bermasalah Arema Cronus dan Persebaya Surabaya untuk memenuhi permintaan yang dibuat oleh Profesional Olahraga Tubuh Indonesia (BOPI). PSSI disarankan untuk melarang dua klub berpartisipasi dalam liga sepak bola utama di Indonesia.
Namun, kedua klub masih berpartisipasi di Liga Super Indonesia, meskipun tidak memenuhi syarat mereka karena masalah kepemilikan. Akibatnya, liga itu tanpa batas waktu dihentikan setelah putaran pertama pertandingan.
Surat suspensi dirilis pada Jumat malam (17/4) dan ditandatangani oleh Menteri Imam Nahrawi, efektif menarik semua pengakuan resmi dari semua kegiatan diawasi oleh PSSI. Akibatnya, kongres luar biasa yang diselenggarakan oleh PSSI, Sabtu (18/4) tidak diakui, termasuk semua keputusan yang dibuat selama kongres.
Menurut kongres yang digelar di Surabaya pagi ini, La Nyalla Mattalitti kini Ketua PSSI yang baru untuk periode 2015-2019. Dalam kongres tersebut, La Nyalla menerima 92 dari 107 orang. Di sisi lain, tiga calon lainnya, Benhard Limbong, Muhammaf Zein, dan Subardi tidak menerima suara apapun. Joko Driyono, Achsanul Qosasi dan Djohar Arifin mundur dari pemilu sebelum pemungutan suara. Selain La Nyalla, dua Wakil Ketua dan dua belas anggota komite eksekutif yang ditunjuk.
Sementara itu, tim transisi yang akan mengelola isu-sepak bola terkait di Indonesia akan dibentuk, terutama dalam pertimbangan penyusunan berlangsung dari Tim Nasional U-23 untuk SEA Games 2015 yang akan diadakan pada bulan Mei.
Intervensi pemerintah, Indonesia bisa berada di risiko menerima hukuman dari FIFA, badan sepak bola dunia. Pekan lalu, Sekretaris Jenderal FIFA Jermoe Valcke telah mengirimkan surat peringatan kepada Indonesia. Keterlibatan pihak ketiga akan melanggar Statuta FIFA, yang dapat menyebabkan sanksi yang melihat Indonesia dilarang dari sepak bola internasional